5 Damaging Effects Of Letting Your Child Use A Gadget For As Long As She  Wants

Teknologi dan anak-anak saat ini adalah pemandangan yang sering Anda lihat. Balita memegang tablet, bayi dengan iphone di mulutnya, apa yang baru? Pada satu titik, orang tua sangat menghargai gadget sebagai cara untuk menenangkan anak-anak mereka dan sebagai alat yang menghibur dan mendidik. Namun kemudian, itu menjadi pemandangan yang mengkhawatirkan.
Ternyata, penelitian dari Common Sense Media mengungkapkan peningkatan luar biasa anak-anak yang menggunakan gadget seperti smartphone dan tablet meningkat hanya dalam dua tahun. Dari 38% di tahun 2011, survei dua kali setahun mengungkapkan bahwa anak-anak di bawah usia delapan tahun yang menggunakan perangkat seluler telah meningkat menjadi 72% di tahun 2013. Dilakukan atas orang tua Amerika sendiri, survei tersebut lebih lanjut menunjukkan peningkatan paparan gadget balita dari 10% menjadi 38 %. Dengan ini, American Academy of Pediatrics melarang penggunaan teknologi untuk anak-anak di bawah usia dua tahun dengan mengatakan bahwa itu mengubah sifat masa kanak-kanak.

Pada tahun yang sama, University of Wisconsin menunjukkan bahwa balita cenderung merespons lebih baik layar video yang memulai interaksi, sehingga memberikan efek menenangkan tablet kepada anak-anak. Pendiri Common Sense Media Jim Seyer menjelaskan bahwa gadget digital ini mengubah seluruh gaya hidup masa kanak-kanak, bahkan menggantikan TV, mainan, taman bermain, dan buku cerita. “Anak usia satu tahun sekarang berjalan ke layar TV dan menggeseknya karena mereka pikir itu tablet,” katanya. “Mereka menjadi bagian dari masa kanak-kanak dengan cara yang hampir tak terbayangkan sebelumnya.”

Kaiser Family Foundation melaporkan bahwa rata-rata, anak-anak menghabiskan hampir tujuh setengah jam menatap layar. Apalagi, anak-anak sekarang belajar cara menggunakan gadget terlebih dahulu bahkan sebelum mereka bisa berjalan atau bahkan mengikat tali sepatu mereka. Kebanyakan orang tua yang menyerah pada keinginan anak-anak mereka tidak dapat melihat efeknya tetapi pemerintah dan para ahli meminta keluarga untuk mengurangi paparan balita mereka terhadap gadget ini. Apa pengaruh gadget modern terhadap anak-anak? Berikut sepuluh alasan mengapa gadget modern menghambat perkembangan anak:

1. Perkembangan Otak yang Drastis
Selama masa balita, ukuran otak menjadi tiga kali lipat dan terus berkembang hingga dewasa. Penelitian telah menunjukkan bahwa terlalu banyak gadget dapat berdampak negatif pada otak anak pada fungsinya, dan bahkan dapat menyebabkan defisit perhatian, keterlambatan kognitif, gangguan belajar, peningkatan impulsif, dan penurunan kemampuan untuk mengatur diri sendiri. Smart Parenting menyarankan orang tua untuk bernyanyi, membaca, dan berbicara dengan anak mereka daripada membiarkan mereka bermain atau menonton TV di rumah.

2. Oh tidak! Obesitas
Anak-anak yang mengandalkan waktu bermain mereka di depan layar daripada di luar di taman bermain tidak membakar kalori yang mereka konsumsi. Satu dari tiga anak AS mengalami obesitas, yang dapat menyebabkan komplikasi seperti diabetes, serangan jantung, dan stroke. Para orang tua harus mendorong anak-anak mereka untuk lebih banyak bermain. Mereka harus memahami bahwa ada banyak manfaat bermain termasuk menyuruh anak-anak mereka berjalan, berlari, melompat dan berolahraga yang mereka butuhkan. Anak-anak menjadi bugar di taman bermain dan membangun hubungan . Zona Orang Tua mendorong orang tua untuk lebih mengekspos anak-anak mereka ke dalam aktivitas fisik, kemudian menanamkan teknologi di tahun-tahun berikutnya pada anak-anak mereka untuk gaya hidup yang lebih sehat saat mereka tumbuh.

3. Kekerasan
Kebanyakan orang tua telah memperhatikan bahwa anak-anak mereka belajar menjadi agresif karena berjam-jam bermain game di tablet mereka. Tantrum adalah bentuk agresivitas paling umum di kalangan balita. Seiring bertambahnya usia, anak-anak yang kecanduan game komputer lebih cenderung menghadapi dan tidak menaati orang yang lebih tua. Jadi sedini mungkin, daripada mengandalkan tablet untuk menenangkan dinamo kecil Anda, pilihlah buku mewarnai atau bola. Kendalikan anak Anda hari ini dan ketahui lebih banyak tentang perubahan perilaku mereka dengan Janet Lehman.

4. Paparan Radiasi
Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia tahun 2011, ponsel dan perangkat nirkabel lainnya dianggap berisiko kategori 2B karena emisi radiasinya. Pada Desember 2013, Dr. Anthony Miller dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Toronto mengungkapkan bahwa paparan frekuensi radio jelas merupakan ancaman bagi anak-anak. Healthy Child Healthy World mengakui isu radiasi yang meningkat di kalangan anak-anak ini dan memberikan tips untuk melindungi anak Anda dari gadget berbahaya tersebut.

5. Interaksi yang Berkurang
Dengan bermain di tablet, mereka bisa dengan mudah bermain sendiri. Dalam sebuah artikel yang diterbitkan di The New York Times, Dr. Gary Small, penulis “iBrain: Surviving the Technological Alteration of the Modern Mind” dan direktur jika Longevity Center di University of California mengatakan bahwa jika anak-anak menghabiskan terlalu banyak waktu untuk teknologi dan lebih sedikit waktu dengan orang-orang, hal itu menghalangi interaksi dan mengganggu perkembangan keterampilan komunikasi normal pada anak-anak. Dalam tatanan keluarga, balita seringkali gagal untuk meningkatkan komunikasi mereka dengan orang tua karena mereka mengelilingi diri mereka dengan benda mati. Yang lain meniru dan mewarisi keterampilan berbicara dari TV tetapi gagal saat bersosialisasi dengan orang lain.

6. Kurang Tidur
Anak-anak yang kecanduan bermain di ponsel atau tablet mereka kehilangan waktu istirahat yang dibutuhkan. Di kesempatan lain, bermain di tablet menjadi pil tidur mereka. Tanpa itu, mereka menjadi pemarah dan agresif. The Sleep Lady menjelaskan tanda-tanda balita Anda menderita kurang tidur dan tips yang dapat Anda lakukan untuk membantu balita Anda tidur nyenyak.

7. Tidak Ada Paparan Alam
Gadget membunuh perkembangan anak. Alih-alih keluar dan mempelajari cara-cara dunia, berlari dan bersosialisasi dengan anak-anak lain, mereka lebih suka tinggal di rumah dan bermain di komputer mereka. Beberapa orang tua yang terlalu protektif menganggap teknologi sangat membantu karena mereka tahu bahwa keselamatan anak mereka di rumah terjamin. Namun, mereka gagal untuk menyadari bahwa anak tersebut terasing dari alam tumbuhan, hewan, danau, dan langit. Balita harus bisa melempar bola, melompat, melompat, melompat, berlari, memanggil teman dengan nama, dan lain-lain. Pelajari lebih lanjut tentang pencapaian balita dari Babycentre. Inilah salah satu manfaat bermain di luar di taman bermain, mereka belajar banyak dari interaksi, sosialisasi, keindahan alam, dan kehidupan itu sendiri.

8. Penglihatan Rusak
Kontak yang terlalu lama di layar komputer membuat mata tegang. Para ahli mengatakan bahwa penglihatan yang baik sangat bergantung pada menatap benda-benda dari jarak yang berbeda-beda. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang kecanduan bermain game komputer lebih mungkin mengembangkan masalah mata saat mereka tumbuh. Vision membagikan lebih banyak wawasan tentang bagaimana game komputer memengaruhi mata anak-anak.

9. Kecanduan
Jika orang tua terus memberi makan anak-anak mereka, mereka membiarkan kecanduan tumbuh. Orang tua harus mengekspos anak-anak mereka ke seluruh dunia daripada meninggalkan mereka di rumah dengan gadget mereka. WebMD menjelaskan bagaimana komputer dan gadget membuat ketagihan. Alih-alih membuat mereka kecanduan teknologi semacam itu, mereka harus dihadapkan pada aktivitas yang mendorong perkembangan mental, fisik, dan emosional.

Meski banyak penelitian yang mengungkap dampak negatif gadget modern pada anak-anak, beberapa ahli masih tetap positif tentang maraknya teknologi. Asisten profesor Universitas Wisconsin, Heather Kirkorian mengatakan bahwa layar sentuh dapat menyimpan potensi pendidikan bagi balita. Menjadi ahli dalam perkembangan anak, “Anak-anak yang berinteraksi dengan layar menjadi lebih baik dengan lebih cepat, membuat lebih sedikit kesalahan dan belajar lebih cepat. Tapi kami tidak mengubah mereka menjadi jenius, hanya membantu mereka mendapatkan lebih banyak informasi,” jelasnya.

Teknologi harus didorong namun dimoderasi. Ini adalah generasi baru dan anak-anak harus mendapatkan pengetahuan yang tepat atas kemajuan tersebut termasuk didalamnya berita-berita gadget hingga teknologi terbaru. Namun, orang tua harus menjalankan tanggung jawabnya untuk melindungi anak mereka. Selagi masih ada waktu, kenalkan kebiasaan baru bermain di luar ruangan dan permainan menarik bersama anak-anak seusianya. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *